![]() |
Polarisasi Ikatan Kovalen |
Percobaan Uji Polaritas
Tujuan : Menyelidiki kepolaran senyawa
Alat dan Bahan :
1. Buret dapat diganti dengan pipet tetes yang dimodifikasi
2. Gelas kimia
3. Penggaris polietilen atau batang kaca
4. Kain wol atau kain flannel [dapat diganti dengan rambut kering /tak berminyak]
5. Air/akuades
6. Karbon tetraklorida [$CCl_4$]
7. Aseton
Cara Kerja :
1. Pasang buret kering pada standarnya
2. Gosok-gosokkan penggaris pada rambut kering atau kain flanel
3. Isi buret dengan akuades, buka kran buret dan dekatkan penggaris yang sudah pada cucuran air. Perhatikan aliran airnya berbelok atau tidak.
4. Ganti buret dengan buret kering. Kemudian ulangi prosedur diatas dengan $CCl_4$ dan aseton
Sebelum percobaan pasanglah alat seperti gambar di atas
Jika aliran berbelok berarti bersifat polar dan jika tidak berbelok bersifat nonpolar
Data Pengamatan
Pertanyaan Diskusi:
- Mengapa batang penggaris politena bila digosok dapat menarik potongan kecil kertas bila didekatkan?
- Mengapa senyawa polar dapat tertarik oleh medan magnet yang terdapat pada batang penggaris kaca?
- Apakah molekul yang diselidiki di atas termasuk senyawa ion atau kovalen?
- Manakah senyawa-senyawa yang diujikan termasuk senyawa kovalen polar atau kovalen non polar!
Kesimpulan:
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
LANDASAN TEORI
Senyawa kovalen Polar
Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan $(PEI)$ tertarik lebih kuat ke salah 1 atom. kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan.
Contohnya molekul HCl
Meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar daripada atom H.
Akibatnya atom Cl menarik pasangan elektron ikatan $(PEI)$ lebih kuat daripada atom H sehingga letak PEI lebih dekat ke arah Cl [akibatnya terjadi semacam kutub dalam molekul HCl].
Ciri-ciri senyawa kovalen bersifat polar bila :
1.Berbentuk tidak simetris
Contoh. $H_2O$ dan $NH_3$
2. Mempunyai momen dipol
Momen Dipol [ µ ]
Adalah suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan kepolaran suatu ikatan kovalen.
Dirumuskan :
µ = Q x r ;
1 D = 3,33 x $10^{-30}$ C.m
keterangan :
µ = momen dipol, satuannya debye $(D)$
Q = selisih muatan, satuannya coulomb $(C)$
r = jarak antara muatan positif dengan muatan negatif, satuannya meter $(m)$
Momen dipol terjadi karena senyawa kovalen terbentuk dari 2 atom dengan keelektronegatifan berbeda
Contoh.HCl, HBr
Senyawa Kovalen Non Polar
Suatu ikatan kovalen dikatakan non polar [tidak berkutub], jika PEI tertarik sama kuat ke semua atom. Karena atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama. Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata sehingga tidak terbentuk kutub.
Contoh: $H_2$, $Cl_2$, $N_2$, $O_2$
Ciri-ciri senyawa kovalen non polar
1. Berbentuk simetris
Misalnya senyawa
$CH_4,\; CCl_4, \;BF_3,\;; BeCl_2$
2. Tidak mempunyai momen dipol
Contoh. $CH_4,\; CCl_4,\;CBr_4$